GEMPA & TSUNAMI SULTENG

Polri Terus Bantu Penanganan Pasca Gempa Sulteng

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 09 Oktober 2018, 22:34 WIB
Polri Terus Bantu Penanganan Pasca Gempa Sulteng
Gempa Sulteng/Net
rmol news logo Dalam upaya menangani bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, Polri mengerahkan ribuan anggota.

Sebanyak 20 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 2.029 personil Brimob diterjunkan membantu penanganan korban. Tak hanya itu, Mabes Polri dan sejumlah polda juga mengirimkan tenaga medis.

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, kegiatan yang diberi nama Aman Nusa II menyiapkan personil dari beberapa daerah, yakni Pas Pelopor sebanyak tiga SSK, Polda Sumatera Utara dua SSK, Riau satu SSK, Bengkulu satu SSK, Lampung satu SSK, Jambi satu SSK, Jawa Barat dua SSK, Sulawesi Utara satu SSK, Kalimantan Barat satu SSK, Gorontalo satu SSK, Maluku satu SSK, dan Nusa Tenggara Barat dua SSK.

Pengerahan pasukan karena evakuasi dan pencarian korban akan dihentikan pada 11 Oktober mendatang.

"Pengerahan pasukan Polri ke Sulteng untuk membantu proses evakuasi pasca gempa. Mulai dari mencari korban yang masih tertimbun reruntuhan, mengobati korban luka, mengidenfikasi korban meninggal," ujar Tito.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, jumlah korban meninggal dunia mencapai 2.010 jiwa. Sebanyak 934 jenazah dimakamkan massal dan 1.076 jenazah dikembalikan kepada keluarga.

Selain itu, terdapat 10.679 korban luka yang terdiri dari 2.549 luka berat dan 8.130 luka ringan. Sementara, korban hilang dan belum ditemukan tercatat 671 orang. Sebanyak 82.775 orang terdampak gempa dan tsunami juga terpaksa mengungsi di beberapa lokasi.

"Jadi ini tugas Polri sebagai pelayan masyarakat. Di manapun dan di setiap bencana Polri harus hadir," kata Tito.

Menurutnya, pengiriman anggota Polri ke daerah yang mengalami bencana bukan kali ini saja dilakukan. Pasca gempa di Lombok, NTB Polri juga mengirim ribuan personil, mulai dari anggota Brimob, Tim Dokpol dan Tim DVI.

Dari sisi keamanan, tingkat kriminalitas dan kejahatan di wilayah terdampak gempa mulai berkurang. Sebelumnya dilaporkan terjadi tindakan kriminal seperti penjarahan makanan dan barang di sejumlah toko di Palu.

"Sekarang sudah menurun," kata Tito.

Tito memastikan bahwa situasi keamanan dan ketertiban di Sulteng, khususnya Palu saat ini telah terkendali. Apalagi, Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar memprioritaskan pengamanan daerah bencana. Termasuk juga mengamankan distribusi bahan bakar minyak (BBM), alat-alat berat, pusat ekonomi, SPBU, dan lain.

"Kemudian jalur-jalur masuk menuju Kota Palu, bandara, dan pelabuhan itu yang paling utama. Saat ini semua terkendali," tegas Tito. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA