Menurutnya, perubahan nama itu dilakukan karena dia ingin melestarikan bahasa daerah.
"Karena itu saya sampaikan kita cari nama. Pilihannya setelah riset sana-sini jatuh pada Lingko karena memang ini bahasa Indonesia dari bahasa daerah, jadi bukan sesuatu yang aneh," ujar Anies di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (9/10).
Lingko sendiri berasal dari nama persawahan di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lingko menyerupai jaring laba-laba, sehingga bisa dimaknai sebagai jaringan atau integrasi.
Semenatara OK Otrip, jelas Anies, diambil dari nama OK Oce yang menjadi program unggulannya bersama Sandiaga Uno saat kampanye. Penggunaan kata “Trip†hanya untuk memudahkan dalam pengucapan saja.
"Memberikan makna dan OK Oce ada maknanya itu adalah One Kecamatan One Center of Entrepreneurship. Tapi kalau yang trip untuk kemudahan ngomong aja," ujar Anies.
Dengan begitu, Anies berharap tidak ada lagi kesalahpahaman terkait penggantian nama OK Otrip menjadi Jak Lingko.
[ian]
BERITA TERKAIT: