Inilah Filosofi Batik Khas Lubuklinggau, Duren Belah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Selasa, 02 Oktober 2018, 18:47 WIB
Inilah Filosofi Batik Khas Lubuklinggau, Duren Belah
Armada Mandala Simapera /RMOLSumsel
rmol news logo . Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, telah memiliki identitas batik sendiri yakni batik belah duren. Batik tersebut mengandung filososi kedaerahan yang berkaitan erat dengan kota berjuluk Sebiduk Semare itu.

“Alhamdulillah kita sudah memiliki batik khas daerah merupakan identitas kita sendiri yaitu batik motif duren belah, yang tentunya memiliki filosofi kedaerahaan," terang Seniman Kota Lubuklinggau Armada Mandala Simapera seperti dilansir Kantor Berita RMOLSumsel, Selasa (2/10).

Mada, sapaan akrab Armada Simanpera, menceritakan, batik bermotif duren belah awalnya merupakan ide yang tercetus secara spontan dari Hj Yetti Oktarina Prana. Durian sendiri memang mudah didapati di Kota Lubuklinggau, karena beberapa kelurahan merupakan penghasil duren.

Adapun  makna atau filosofi dari batik duren yang kini mulai booming tersebut, yakni duren terbuka berjumlah 4 melambangkan Kota Lubuklinggau yang terbuka untuk semua suku, adat, budaya, ras dan agama. Jumlah 4 duren itu juga melambangkan awal mula Kota Lubuklinggau yang memiliki empat kecamatan.

Kemudian, terdapat 72 duri buah duren melambangkan jumlah kelurahan di Kota Lubuklinggau.

Adapun motif empat lembar daun, melambangkan perkembangkan jumlah kecamatan dari empat bertambah empat dan kini menjadi 8 kecamatan, dan diharapkan dapat terus berkembang .

Selanjutnya terdapat podong atau putik duren yang berlawanan arah yang melambangkan Kota Lubuklinggau sebagai kota perlintasan. [yls]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA