Menurutnya, peningkatan skala operasi diperlukan demi mengurangi beban penderitaan para korban, khususnya di wilayah Palu dan Donggala.
"Skala operasi bantuan atau pertolongan bagi warga Palu dan Donggala yang terdampak gempa dan tsunami perlu ditingkatkan. Pimpinan DPR sangat prihatin karena hingga Sabtu malam
(29/9) sejumlah warga Kota Palu harus tidur di pinggir jalan tanpa alas dan penutup," jelas Bambang kepada wartawan di Jakarta, Minggu (30/9).
Menurut politisi Partai Golkar itu, banyak pasien yang terpaksa dirawat di ruang terbuka. Selain juga warga yang masih trauma dan khawatir akan terjadi gempa susulan belum berani kembali ke rumah.
Karena itu, kemungkinan besar warga terdampak gempa akan terus berada di luar rumah selama beberapa hari ke depan, sehingga mereka sangat memerlukan tenda dan selimut.
"Regu penolong hendaknya segera berupaya menyediakan kebutuhan ini," kata Bambang.
Lanjut Bambang, banyak hal yang harus ditangani pasca gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Di sisi lain, jumlah warga yang memerlukan pertolongan sangat banyak.
"Kebutuhan yang dirasakan sangat mendesak adalah mendirikan rumah sakit sementara atau darurat, serta menyediakan ruang yang layak untuk menampung anak-anak. Pekerjaan lainnya yang juga mendesak adalah pemakaman untuk ratusan korban jiwa yang meninggal," paparnya.
Dia menambahkan, sejumlah pekerjaan menjadi tidak mudah dilaksanakan karena sulitnya akses menyalurkan bantuan akibat ketiadaan daya listrik dan lumpuhnya sarana telekomunikasi.
"Karena alasan-alasan itulah skala operasi bantuan bagi warga terdampak gempa dan tsunami perlu ditingkatnya," imbuh Bambang.
[wah]