Dua Kali Diabaikan, Warga Akan Geruduk Kantor Bupati Tulangbawang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 26 September 2018, 21:04 WIB
Dua Kali Diabaikan, Warga Akan Geruduk Kantor Bupati Tulangbawang
Ilustasi/Repro
rmol news logo Protes masyarakat Kabupaten Tulangbawang, Lampung akibat pembakaran sisa panen perkebunan PT Sugar Group Companies untuk kali kedua diabaikan Bupati Kabupaten Tulangbawang, Winarti.

Masyarakat rencananya akan menggelar aksi demonstrasi di Pemkab Tulangbawang menyikapi protes tersebut sekaligus menyatakan kekecewaan atas sikap pemimpin daerahnya itu, Kamis (27/9) besok.

Sebenarnya, telah digelar dialog antara beberapa lembaga swadaya masyarakat dengan Pemkab Tulangbawang. Namun, tak pernah didapat titik temu.

"Bupati harus menindak aksi pembakaran tebu ini. Setiap hari masyarakat Menggala menghisap debu sisa pembakaran tebu. Rumah kami setiap hari hitam karena debu tebu," ujar Gunawan, perwakilan warga, dilansir Kantor Berita RMOLLampung, Rabu (26/9).

Gunawan yang didaulat menjadi koordinator lapangan demonstrasi mengatakan, Pemkab Tulangbawang terkesan buang badan saat berhadapan dengan perusahaan yang dipimpin Purwanti Lee itu.

Hal itu diketahui, saat dirinya dan warga lain meminta bertemu Bupati Winarti Agustus lalu untuk mencari jalan keluar persoalan tersebut. Terakhir, warga hanya bisa berdialog dengan Sekretaris Kabupaten Tulangbawang, Antoni yang didampinggi Asisten II Tamami Akif soal asap pembakaran PT SGC tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, kata Gunawan, sempat terjadi ketegangan. Sebab, pihak LSM tidak terima lantaran pemerintah selalu meminta waktu untuk mengkaji lebih dalam persoalan tersebut.

Gunawan mengatakan, aktivitas pembakaran lahan tebu yang dilakukan PT SGC saat panen telah mengganggu warga Kecamatan Menggala dan beberapa kecamatan lainnya.

Sementara, Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Joko Santoso mengatakan pembakaran yang dilakukan PT SGC melanggar aturan. Pasalnya, hal itu membawa dampak buruk kepada masyarakat.  

"Merusak lingkungan," ucap Joko.

Aktivitas pembakaran sisa panen yang menimbulkan pencemaran juga disayangkan Anggota Komisi II DPRD Lampung, Budi Yuhanda.

Politisi Partai Nasdem Lampung ini menyarankan agar Pemkab Tulagbawang segera memberikan teguran tertulis kepada PT SGC untuk menghentikan kegiatan pembakaran yang merugikan masyarakat itu.

"Pemkab Tulangbawang seharusnya segera memberikan teguran agar kejadian ini tidak terulang setiap tahunnya," ujarnya. [lov]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA