Mereka datang untuk menyuarakan langsung keluhan yang dirasakan kepada bos Grab Ridzki Kramadibrata.
Ada tiga poin tuntutan yang disuarakan. Pertama, menuntut adanya perjanjian kemitraan yang adil dan terbuka bagi kedua belah pihak.
Kemudian keinginan agar penerapan tarif dasar mekanisme transportasi tidak didasarkan pada tarif
supply and demand. Terakhir, mereka menuntut penghilangan komisi aplikator sebesar 20 persen.
Dalam aksi ini, orator mendesak agar Ridzki keluar dari kantor untuk menemui pengunjuk rasa.
"Kita tunggu sampai CEO Grab Ridzki datang menemui kita,†teriaknya.
Menurutnya, kehadiran Ridzki sangat diharapkan agar aspirasi yang disuarakan bisa benar-benar tersalurkan.
“Grab memeras keringat kami, Grab penjajah para keringat driver, kita butuh kejelasan dari mereka," tukas orator itu dari atas mobil komando.
[ian]