Ketua Presidium Kavaleri, Andreanes Budi menegaskan, pada dasarnya, mereka mendukung aksi unjuk rasa Garda Indonesia yang salah satunya untuk menuntut kenaikan tarif Ojol yang dilangsungkan pada Rabu (19/9) besok.
"Namun dalam hal ini, kami tidak dapat turun bersama dalam aksi Garda tersebut karena kami mempunyai cara tersendiri untuk memperjuangkan tarif Ojol," kata Andreanes Budi saat juma pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (18/9).
Kavaleri lebih memilih untuk membuat aksi turun ke jalan pada kesempatan yang lain.
"Kami pastikan Kaveleri akan turun ke jalan untuk memperjuangkan keadilan ini, dalam waktu yang akan ditentukan," ujar Andreanes Budi.
Kavaleri tidak ikut dalam aksi Garda Indonesia besok karena adanya konflik internal. Yang mana, hampir semua pengurus Kavaleri merupakan orang-orang yang dulunya mendirikan Garda Indonesia itu sendiri. Namun karena adanya kesalahpahaman, mereka pun mundur dengan sukarela dari kepengurusan yang sudah mereka dirikan.
"Kami menyatakan mundur dari Garda Indonesia setelah kami sepakat mengundurkan Aksi 188 dengan pertimbangan khusus yaitu menghormati hajat negara (opening Asian Games), dan menghargai konstitusi dan keselamatan rekan-rekan Ojol. Namun langkah kami ini tidak sepemikiran dengan rekan-rekan Garda Indonesia yang lain yang tetap ingin meneruskan Aksi 188," tutup Andreanes Budi.
[rus]