Apalagi, Indonesia sedang mengalami masalah serius saat ini yang diperkirakan tantangan ke depan masih cukup berat. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut ekonomi Indonesia sedang menghadapi badai yang sempurna.
"Partai Demokrat dan SBY sejak 2004 menganggap badai yang akan dihadapi perekonomian Indonesia bisa datang kapan saja. Karena itu, ekonomi yang masih ringkih akibat 1998 harus dibangun kembali dengan tetap memperhitungkan jika tiba-tiba badai itu muncul," kata Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief dalam keterangannya, Sabtu (8/9).
Dia menjelaskan, Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masih menjabat presiden di tahun 2008 mengumpulkan semua menteri, gubernur dan pelaku usaha untuk mengingatkan bahwa setiap ancaman perekonomian pasti ada jalan keluarnya. Di mana, setiap kebijakan menjawab hantaman ekonomi harus berorientasi untuk melindungi agar ekonomi tetap tumbuh, rakyat miskin tetap terurus, serta pelaku ekonomi terutama yang skala besar tetap memiliki kepercayaan.
"SBY dan Partai Demokrat Ingin negara ini semua berlangsung dengan baik. Demokrasi dijalankan, ekonomi makin maju. Karena itu, dalam empat tahun ini Partai Demokrat sering bersuara keras mengkritisi Pak Jokowi terutama soal ekonomi dan demokrasi. Ekonomi kita tidak boleh salah diagnosa dan salah dalam mengambil tindakan dalam bentuk kebijakan," papar Andi.
Setidaknya secara resmi Demokrat sudah enam kali mengingatkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar hari-hati mengelola ekonomi. Dari mulai ambisi membangun infrastruktur, pengelolaan utang, jaminan sosial hingga program buat rakyat miskin.
"Situasi yang ditakutkan Partai Demokrat soal ekonomi sedikit banyak sudah terjadi. Mudah-mudahan pemerintah Jokowi bisa mengatasi keadaan termasuk mendengarkan saran Partai demokrat. Kami mendengar salah satu saran yaitu menunda infrastrukrur sudah dilakukan," jelas Andi.
[wah]
BERITA TERKAIT: