Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW), Edison Siahaan mengatakan, kecelakaan maut di tanjakan Emen adalah potret ketidak seriusan pemerintah terhadap kamseltibcarlantas.
"Pasca peristiwa semua pihak seperti pemadam kebakaran dan mendadak memberikan simpati. Tetapi tidak melaksanakan tanggunjawabnya dengan sungguh-sungguh dan serius," ujar Edison, Senin (12/2).
Menurut Edison, setidaknya sejak 2009 hingga April 2017 tercatat ada enam kecelakaan di kawasan tanjakan Emen. Dalam peristiwa keenam kecelakaan itu mengakibatkan 30 korban jiwa. Jadi jumlah korban jiwa hingga peristiwa terakhir sebanyak 57 orang.
Sayangnya, kecelakaan yang terus berulang sejak 2009, tidak tampak upaya yang signifikan dilakukan pemerintah dan Polri untuk mencegah terjadinya kecelakaan ulang.
"Seharusnya deretan peristiwa kecelakaan dengan jumlah korban jiwa yang tidak sedikit, sudah ada upaya pencegahan minimal untuk mengingatkan para pengendara yang sedang melintas," kata Edison.
Seharusnya, di lokasi rawan kecelakaan itu dibangun Pos Polisi ditambah dengan tulisan-tulisan peringatan sehingga pengendara lebih waspada. Pemerintah harus membangun jalur alternatif seperti yang sudah pernah disarankan oleh Ditlantas Polda Jabar.
"ITW meminta Kapolda Jabar lebih fokus melakukan upaya pencegahan dalam tercapainya kamseltibcarlantas," demikian Edison.
[rus]
BERITA TERKAIT: