Diskusi menghadirkan Owner Jawa Pos Grup Dahlan Iskan, CEO PT Visi Media Asia (Viva) Anindya Novyan Bakrie, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf, dan Direktur Eksekutif Media PT The Nielsen Company Indonesia Hellen Katherina.
Dalam kesempatan itu, Anindya mengatakan bahwa peringatan HPN 2018 di Kota Padang tidak saja menjadi ajang promosi daerah. Dengan sendirinya juga mampu meningkatkan roda perekonomian masyarakat.
"Kedatangan delegasi dan ribuan peserta HPN secara tidak langsung membangkitkan geliat perekonomian. Apalagi dihadiri pimpinan media, tokoh-tokoh pers nasional, tamu dalam negeri hingga mancanegara," ujarnya dalam diskusi yang mengangkat tema 'Iklim Bermedia yang Sehat dan Seimbang Serta Mempertahankan Eksistensi Media Massa Nasional dalam Lanskap Informasi Global Terhadap Persaingan Usaha Media Pasca Revolusi Digital.'
Menurut putra sulung Aburizal Bakrie itu, ribuan tamu yang datang ke Sumbar juga disuguhi pemandangan alam luar biasa indah, termasuk melihat rumah gadang yang menjadi khas Tanah Minangkabau. Ditambah beragam kuliner khas yang memanjakan lidah para tamu HPN.
"Ini sebuah prestasi bagi pemerintah daerah Sumbar yang sekaligus mampu mengajak presiden berkunjung," jelasnya.
Lanjut Anindya, pers selama ini menjadi bagian demokrasi di Indonesia, bahkan juga menjadi pilar ke empat demokrasi. Karena itu, peringatan HPN merupakan seremoni bersama.
"Meski pers sendiri bagian dari bisnis media, namun hakikatnya produk jurnalistik yang dihasilkan sebuah perusahaan media bisa membuat suatu bangsa jadi lebih baik," imbuhnya.
Direktur Eksekutif Media The Nielsen Company Indonesia Hellen Katherina menambahkan, teknologi internet menjadi platform baru bagi media konvensional. Sebab, durasi menggunakan internet lebih lama dibandingkan dengan media konvensional.
Kondisi itu menuntut pelaku media massa untuk menjaga konten dan isi pemberitaan agar tidak terjerumus kepada informasi palsu atau hoax.
"Jika tidak sigap mencermati pemberitaan akurat, industri media online juga akan berdampak pada laju perusahaan," bebernya.
Ditambahkan Hellen, sampai hari ini meski media digital terus tumbuh, media cetak juga tetap eksis.
"Karena trust adalah alasan utama pembaca membaca media cetak," tegasnya.
[wah]
BERITA TERKAIT: