Acara akan bertempat di Huta Pagar Batu, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir. Rangkaian acara akan dimulai dari ritual marpangir hingga ke acara puncak Gondang Naposo tepat pada malam bulan purnama.
Menurut Direktur Pemasaran BPODT, Basar Simanjuntak, dalam keterangan pers tertulis, rangkaian kegiatan tersebut sudah langka ditemui secara lengkap di Tanah Batak.
Gondang Naposo adalah puncak dari rangkaian panjang cerita asmara muda mudi di budaya Batak. Berawal dari ketidaksengajaan seorang pria melihat gadis cantik yang baru selesai mandi dengan jeruk purut (marpangir) di Pansur Napitu, yang kemudian membawa pemuda tersebut ke upaya untuk mengenal gadis yang dilihat nya di pemandian.
Penduduk yang tinggal di sekitar lokasi pemandian menjadi sumber pertama bagi pemuda untuk mengetahui identitas gadis yang diminatinya. Setelah memperoleh informasi tentang gadis, pemuda akan berkunjung ke kampung gadis tersebut. Proses selanjutnya, pemuda harus berramah tamah dahulu kepada pemuda yang ada di kampung si gadis. Ramah tamah merupakan satu kewajiban, hal ini menunjukkan kesopanan pemuda yang menaksir gadis dan juga bagian dari tanggung jawab pemuda sekampung si gadis untuk menjaga gadis dari kampungnya.
Setelah ramah tamah dan si pemuda mengetahui di mana rumah si gadis, kemudian pemuda akan berkunjung ke rumah si gadis. Berkunjung dalam tahap ini belum bertatap muka. Pemuda mengetuk dinding kayu rumah dan berkomunikasi dengan gadis di antara papan dinding rumah. Mereka berbicara lazimnya muda mudi yang kasmaran. Jika gadis juga menaruh hati, mereka kemudian menentukan kapan mereka akan bertemu, biasanya janji bertemu disepakati pada Gondang Naposo.
Pemuda tadi tidak sendirian, ada banyak pemuda lain yang jatuh hati kepada gadis pujaannya. Dari sini kemudian direncanakan untuk ber-Gondang Naposo, satu pesta budaya yang jadi wadah bertemu untuk muda mudi. Pemuda akan meminta nasihat orang tua di kampung mereka dan orang tua dari kampung si gadis. Peran orang tua dalam Gondang Naposo adalah sebagai penasihat dan turut mengawasi jalannya Gondang Naposo agar tidak terjadi hal-hal yang melewati batas sopan santun.
Gondang Naposo lazim dilakukan pada bulan purnama. Cahaya bulan yang terang menambah kehangatan kerjasama muda mudi dari berbagi kampung. Pada acara ini akan diisi dengan tarian, tetabuhan musik dan lagu tradisi, serta nasihat.
Acara ini akan didokumentasikan menjadi film pendek. Dengan tujuan, menjadi pustaka visual untuk anak muda tentang bagaimana tahapan yang harus dilalui seorang pemuda untuk menemui gadis pujaan hatinya. Selain itu, momen ini akan bercerita meriahnya asmara pada Bulan Purnama di Tanah Batak serta bisa menjadi paket wisata yang menarik di Danau Toba.
[ald]
BERITA TERKAIT: