Dukungan ini dilakukan saat aksi longmarch komunitas "Curly Angels" dari Monas sampai ke Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Senin kemarin (29/1).
Cap tangan biru lima jari dimulai secara simbolis oleh President CJSC dr. Rosaline Irene Rumaseuw M.Kes dan kemudian diikuti oleh para anggota lainnya.
Kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua adalah satu kondisi dimana seseorang tidak memiliki cukup nutrisi dalam mempertahankan proses biologis secara normal.
"Anak-anak ini harus segera kita selamatkan sebelum usia lima tahun supaya mereka bisa terhindar dari kondisi kelaparan dan gizi buruk yang dapat berakibat fatal bahkan kematian," tegas Rosaline dalam keterangannya, Selasa (20/1).
Lebih jauh Rosaline berharap agar kondisi ini menjadi keprihatinan bersama sebagai bangsa Indonesia, karena suku Asmat adalah bagian dari NKRI. Semua anak bangsa harus ikut terlibat secara aktif menyelamatkan anak-anak di Asmat.
"Ini merupakan kesedihan yang mendalam bagi kami sebagai pengabdi masyarakat setelah mengetahui sudah ada 61 anak Asmat yang kelaparan dan gizi buruk, bahkan sudah banyak yang meninggal dunia sejak September 2017," ucap dia dengan nada prihatin.
[rus]
BERITA TERKAIT: