Pelayan Warung Dhuafa yang juga Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan masyarakat yang menikmati layanan Warung Dhuafa rata-rata adalah pemulung, tukang sampah dan musafir.
"Kami berharap bisa membantu mereka untuk yang sederhana saja makan siang hari itu, supaya bisa melanjutkan aktivitasnya," jelas Dahnil, Jumat (26/1).
Warung Dhuafa baru dibuka sesudah jumatan dengan harapan kaum dhuafa yang muslim melaksanakan shalat Jumat terlebih dahulu di masjid yang ada di kompleks Kantor Muhammadiyah tersebut. Apalagi mereka biasanya sudah menunggu sebelum shalat Jumat.
"Tidak sedikit yang non-muslim juga menunggu di situ. Namun banyak juga yang muslim ternyata tidak shalat. Tapi kami tidak pernah menegur. Paling ketika teman-teman melayani, mereka kami ajarkan mengantre tertib sambil kami selipkan pesan, 'Pak-Bu yang muslim kalau bisa shalat dulu sebelum ngantre, biar tenang. Sesusah apapun kita, ngadulah kepada Allah, jangan buruk sangka.' Yah, kami sering dengar-dengar cerita ketika mereka ngantre dan makan," ungkap Dahnil.
Dahnil menambahkan para aktivis Pemuda Muhammadiyah mendapat kepuasan bathin ketika melayani sesama saudara tersebut.
"Bagi kami itulah dakwah. Dakwah itu menawarkan solusi, bukan menghujat dan membenci, tapi berbagi," demikian Dahnil Anzar Simanjuntak.
[rus]
BERITA TERKAIT: