Negara Maritim Yang Kekurangan Sumber Daya Manusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 25 Desember 2017, 10:37 WIB
rmol news logo Ikatan Sarjana Kelautan (ISLA) Universitas Hasanuddin menggelar serangkaian acara menutup tahun 2017.

Salah satunya dialog akhir tahun bertema Tantangan Pengembangan SDM Kelautan, sekaligus merilis situs E-commerce ala Kelautan dan Perikanan karya kolaborasi alumni Unhas bertempat di Museum Bahari, Jakarta pada Jumat lalu (23/12).

Diskusi dihadiri Kepala Badan Riset Kelautan dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Zulficar Mochtar, Kepala Balai Riset Kelautan BBPT Muhammad Ilyas, dan dosen Fakultas Ilmu Kelautan Unhas Muhammad Lukman.

Menurut Zulficar Mochtar, ada tiga hal yang perlu menjadi fokus pembangunan maritim saat ini yaitu potensi kelautan, ironi pada praktik pengelolaan dan reformasi kebijakan pengelolaan dengan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Saat ini diperlukan perubahan mindset kita semua terhadap tantangan yang ada," katanya dalam keterangan kepada redaksi, Senin (25/12).
 
Lukman mengatakan bahwa meski relatif terlambat dalam mengambil posisi di peta pengembangan kelautan nasional, namun itu tak menjadi persoalan. Sebab sejauh ini kontribusi alumni perguruan tinggi bidang maritim sudah sangat nyata. 

Lanjutnya, ke depan, pada tantangan kelautan nasional, peran perguruan tinggi sangat tergantung pada inisiatif masing-masing. Jadi sifatnya people centered dan dengan itu seharusnya bisa mengaplikasikan apa yang dikuasai untuk mengisi bidang-bidang yang selama ini melekat di isu kelautan dan perikanan. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA