Hal tersebut dikatakan Demiz, sapaan wagub, saat menjadi
keynote speech kegiatan Seminar Kehumasan bertajuk "Antisipasi Hoax pada Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat' sekaligus Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Hotel Marbella Bandung, Selasa (5/12).
Adanya informasi palsu alias
hoax yang diberikan oleh media, menurut Demi, telah membuat masyarakat jenuh.
"Masyarakat tidak lagi suka informasi dari media
mainstream lebih suka Facebook, WhatsApp, Twitter dan yang lainnya," katanya.
Dampaknya, lanjut Demiz, masyarakat tidak lagi menjadi penikmat informasi atau berita. Justru sebaliknya mereka menjadi pembuat dan penulis berita.
"Masyarakat menjadi beralih fungsi, mereka menulis, dan menyebarkan sendiri berita-berita maka adanya jurnalisme warga," katanya seperti dimuat
RMOLJabar.Com.
Dengan maraknya media sosial, ia menilai memberikan dampak sangat luar biasa. Padahal media sosial pun kerap memberikan informasi
hoax.
"Dan ini yang menjadi sorotan kita, maka dengan demikian harus dibentuknya masyarakat yang
tabayyun yakni untuk mengecek dan sejauh mana pemberitaan ini mempunyai kebenaran yang sejati," jelasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: