Termasuk mengkoreksi anggaran tentang Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang naik dari Rp 2,3 miliar menjadi Rp 28,99 miliar.
Salah satu penyebab anggaran tim itu naik karena Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menambah jumlah personil TGUPP yang tadinya hanya 13 orang menjadi 73 orang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa 73 orang yang tengah diseleksi itu bukanlah TGUPP, melainkan Tim Gubernur.
"Tim Gubernur, jangan TGUPP," tegasnya saat ditemui di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (5/12).
Sandi menjelaskan bahwa Tim Gubernur yang berjumlah 73 orang sudah sesuai dengan kebutuhan demi merealisasikan program Pemprov DKI.
"Dan ini untuk memastikan kita bisa mendeliver program-program kita," tekannya.
Konkretnya, lanjut Sandi, Tim Gubernur nanti bakal bertugas untuk memastikan bahwa pada masa pemerintahannya, lapangan kerja dapat tercipta. Diharapkan dengan begitu kesejahteraan masyarakat pun bisa dihadirkan. Hal itu menurutnya akan memperkecil ketimpangan ekonomi. Selain itu, Tim Gubernur juga bakal memastikan masyarakat usia sekolah juga mendapatkan pendidikan yang layak.
"Masyarakat ini perlu tim yang benar-benar punya kemampuan untuk planning, doingn check, dan action dan kalau kita ingin sesuatu yang bisa terdeliver kita punya support sistem yang kuat dan dengan SKPD yang sangat semangat sekarang tim gubernur," jelas Sandi.
Ditekankannya bahwa Tim Gubernur nanti akan memiliki kemampuan yang mempuni. Mandat yang mereka pegang pun sangat jelas karena memang mereka diangkat dengan SK Gubernur.
Meski demikian, Sandi mengakui bahwa disetujui atau tidaknya APBD DKI tahun 2018 sepenuhnya merupakan kewenangan pihak Kemendagri.
"Kewenangannya ada di Pak Mendagri tentunya. Apapun keputusannya kita siap," tukasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: