Rizal Ramli: Story Line Tingkatkan Promosi Danau Toba

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 10 November 2017, 08:28 WIB
rmol news logo Ekonom senior Indonesia DR. Rizal Ramli menawarkan metode pengembangan pariwisata Indonesia yang memiliki latar belakang sejarah, salah satunya potensi wisata Danau Toba di Sumatera Utara.

Hal itu pula yang dilakukan Rizal Ramli saat memimpin Kemenko Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya di Kabinet Kerja, di mana melakukan pengembangan 10 destinasi wisata dalam lima tahun pertama dengan target mendatangkan sebanyak 20 juta wisatawan per tahun dengan pemasukan devisa negara mencapai Rp 20 miliar

"Karena sektor wisata itu job creator, pencipta lapangan kerja," katanya saat memberi kuliah umum pada Program Pasca Sarjana Universitas Medan Area (UMA), Sumut, beberapa waktu lalu.

Menurut Rizal Ramli, potensi wisata tidak cukup hanya ditonjolkan dari sisi keindahannya saja, melainkan bisa dengan manampilkan sejarah terbentuknya di masa lalu.   
 
"Danau Toba tidak bisa dijual hanya dengan mengatakan Danau Toba itu indah. Jadi, harus dijual dengan membuat story line bahwa ini seperti Monaco of Asia, puluhan kali lebih besar dari Monaco," bebernya.

Rizal Ramli mengatakan, dengan mempromosikan latar belakang sejarah, sebuah objek wisata bakal lebih menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Sebab, selain menikmati keindahan pengunjung juga dapat menambah pengetahuan. 

Sebagaimana Danau Toba yang terbentuk akibat ledakan yang meluluhlantakkan gunung purba di masa lalu. Ledakan dahsyat itu pula yang diyakini membagi bentuk daratan bumi menjadi beberapa benua.

"Tadinya terdiri dari benua-benua yang tersambung dengan es, karena dunia panas kemudian terpisah, jadilah benua-benua. Ini yang dinamakan global warming, ini pernah kejadian di Danau Toba, terjadi tranformasi Darwinnya. Kalau diceritakan ini dahsyat sekali, kalau orang dengar cerita ini dia buru-buru pesan tiket untuk lihat Danau Toba, dia datang ke sini ingin lihat ledakan terbesar di dunia, baru lihat keindahan, beli sovenir. Jadi ada imajinasinya, jadi harus ada story line," papar Rizal Ramli. 

Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu juga melakukan pengelolaan ulang anggaran pada 10 lokasi wisata yang jumlahnya mencapai hampir Rp 50 triliun. Salah satunya untuk mengupayakan pembersihan kondisi Danau Toba yang sudah mulai tercemar akibat keberadaan kawasan industri di sekitarnya. 

"Turisme itu suatu alat untuk merubah kultur, orang harus terbiasa senyum orang Medan ini hatinya lembut. Ada tempat di Danau Toba bisa buat honey moon, serasa di Paris. Kalau kita masukkan itu, Danau Toba bisa jadi tujuan wisata kedua di dunia," demikian Rizal Ramli. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA