Kebijakan pemprov dengan menolak daftar ulang tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) yang diajukan pihak Alexis itu mendapat perhatian luas dari publik.
Menurut Ketua DPP Partai Demokrat Andi Arief penutupan Alexis bukan fokus utama Gubernur Anes. Penutupan itu dilakukan karena sudah terlanjur jadi bahan kampanye Pilkada DKI 2017 lalu.
"Soal penutupan Alexis ini terjadi karena Anies keceplosan bicara saat debat Pilkada Jakarta. Kebijakan keceplosan," sebut dia dalam akun Twitter miliknya
@andiarief__, Kamis (2/11).
Menurut Andi Arief, Gubernur Anies lebih baik fokus untuk membenahi ekonomi rakyat Jakarta.
"Mudah-mudahan Anies kembali ke jalan benar, ini bukan kampanye Pilkada Jakarta. Fokus benahi ekonomi rakyat Jakarta, soal moral jangan diajari," ungkapnya.
Anies harus menjadi gubernur semua rakyat Jakarta, bukan hanya memuaskan para pendukungnya.
"Anies harus segera menjadi gubernur semua rakyat Jakarta. Bukan memuaskan para pendukung. Jangan ulangi jalan Ahok," twitt Andi Arief.
Isu penutupan Alexis pertama kali mencuat pada Februari 2016 lalu. Saat itu, Pemprov DKI ketika masih dipimpin Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tengah sibuk menggusur Kalijodo, kawasan yang terkenal dengan dunia esek-eseknya.
Pada waktu itu, Andi Arief ikut mengecam keras rencana Ahok menggusur lokalisasi Kalijodo dengan mengerahkan unsur Polri dan TNI.
[rus]
BERITA TERKAIT: