Profit Lebih besar, BPJS Ketenagakerjaan Minta Pelanggan JHT Tidak Tarik Dini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Rabu, 06 September 2017, 10:32 WIB
Profit Lebih besar, BPJS Ketenagakerjaan Minta Pelanggan JHT Tidak Tarik Dini
RMOL
RMOL. Semangat pelayanan BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) kepada para pelanggan nampak dalam suasana di kantor cabang Manado, Sulawesi Utara, Rabu (6/9).

Kantor dihias menarik oleh pegawai. Balon warna hijau dan kuning yang dirangkai sedemikian rupa‎ menjadi pertanda semangat dalam melayani pelanggan. Apalagi, Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) baru saja diperingati pada 1 September lalu.

Berbagai fasilitas seperti ruang konsultasi, ruang ibu dan anak, hingga 4 kursi pijat refleksi juga disediakan secara gratis sebagai wujud pelayanan prima kepada pelanggan. Tidak hanya itu, snack hingga nasi kuning dan hiburan organ tunggal turut disediakan selama pelanggan menunggu.

Direktur Keuangan BPJSTK Evi Afiatin yang hadir di Kantor Cabang Manado nampak sumringah dengan sambutan tersebut. Dia langsung disambut dengan hiburan organ tunggal dan flashmob dari pegawai.

Dalam sambutannya, ‎Evi mengimbau kepada peserta program Jaminan Hari Tua (JHT) untuk tidak melakukan penarikan dini atau sebelum memasuki usia pensiun. Kata dia, penarikan sebelum usia pensiun akan mengakibatkan pekerja tersebut tidak memiliki perlindungan dan jaminan sosial pada saat pensiun kelak yang justru sangat diperlukannya.

Di samping itu, peserta juga akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan manfaat hasil pengembangan investasi dana JHT yang  2,5 persen lebih besar ketimbang rata-rata bunga deposito.

"Ini banyak masih muda-muda yang mau ambil. Nggak apa apa, itu boleh. Tapi saya sumbang saran. Kalau uang ibu ditaruh di BPJSTK, itu imbal hasilnya atau profitnya lebih tinggi dari bank. Di bank paling cuma dapat bunga persen, di BPJS bisa 7 sampai 7,5 persen tanpa kena pajak," jelasnya.

Untuk itu, dia mengimbau kepada peserta yang sudah menarik dana JHT untuk‎ ikut kembali dalam program Bukan Penerima Upah (BPU). Sehingga bisa memberikan jaminan saat nanti memasuki usia pensiun.

"Kalau bekerja atau wirausaha bisa ikut lagi lewat jalur BPU‎. Itu untuk memastikan saat nanti usia 56 tahun, saat fisik sudah kurang segar, dan butuh biaya banyak, kalau ada JHT itu kan bagus sekali," terangnya.

Evi hadir di Kantor Cabang Manado untuk memastikan pelayanan prima kepada pelanggan dalam rangka peringatan Hari Pelanggan Nasional. Selain di Manado, dia juga telah menyambangi Kantor Cabang BSD dan Cikokol. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA