Sabar Gorky Jadi Satu Di Antara 72 Ikon Berprestasi Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Rabu, 23 Agustus 2017, 07:52 WIB
Sabar Gorky Jadi Satu Di Antara 72 Ikon Berprestasi Indonesia
Sabar Gorky/Setkab
rmol news logo Pagelaran Seni Pancasila Gemilang digelar Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) sebagai acara puncak Festival Prestasi Indonesia di di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (22/8).

Acara ini digelar dengan diskusi bersama 72 ikon prestasi penggerak sosial di masyarakat. Salah satu ikon berprestasi itu adalah Sabar Gorky. Seorang pendaki kaki satu yang berhasil menaklukan banyak puncak gunung tertinggi di dunia. Seperti puncak Gunung Kilimanjaro di Afrika, puncak Gunung Elbrus di Eropa, puncak Gunung Carstensz Pyramid di Asia, dan puncak Aconcagua di Amerika.

Kekurangan fisik tidak dijadikan halangan Sabar Gorky dalam menjalankan hobi dan sesuatu yang disenangi. Sabar mengaku tidak pernah berhenti menjalankan hobinya mendaki walau hanya memiliki satu kaki.

"Hobi saya ini memang ekstrim dan tidak biasa. Apalagi kaki cuma satu," ujarnya.

Ketika ada seorang peserta yang bertanya bagaimana caranya dia bisa naik gunung dengan satu kaki, Gorky menjawab semuanya bisa dilakukan asal memiliki keyakinan dan kemauan yang kuat.

"Sama dengan ketika anda mau jadi sarjana maka harus belajar dan mau kuliah," jelasnya.

Deputi bidang Pengendalian dan Evaluasi UKP PIP Silverius Yoseph Soeharso menjelaskan, para ikon-ikon prestasi yang tampil dalam kegiatan Pagelaran Seni Pancasila Gemilang ini, mewakili 4 kategori, ada olahraga, seni dan budaya, sains dan inovasi, dan sosial entepreneurship atau wirausaha sosial.

"Ini totalnya ada 72 orang, seperti hari ulang tahun Indonesia, 72 tahun," kata Yoseph seperti dikutip laman Setkab.

Ke-72 ikon prestasi Indonesia itu diharapkan bisa memberi inspirasi sebagai anak-anak muda, baik yang paling kecil umur 10 tahun dengan ahli robotnya, sampai yang sudah senior seperti Putu Wijaya dihadirkan sebagai sebuah kebhinekaan.

"Pada intinya untuk memberi kontribusi pada bangsa ini tidak perlu melihat umur, tidak perlu melihat latar belakang sosial, budaya, agama. Sepanjang kamu mengakui sebagai warga negara dan bangsa Indonesia, setiap apapun itu akan memberi inspirasi pada orang lain dan mendorong orang lain untuk berbuat yang sama," ujar Yoseph.

Selain Sabar Gorky, ikon berprestasi lain yang turut dihadirkan antara lain Pendiri Yayasan Lupus Indonesia Tiara Savitri, Pendiri Rumah Rachel Lynna Chandra, dan Cancer Survivor Muhammad Gunawan. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA