"L2PT akan menghilangkan dikotomi peran PTS dan PTN dalam membangun pendidikan tinggi nasional. L2PT juga akan mendorong PTS semakin bermutu. Nanti PTS yang tidak memiliki akreditasi dan tidak berprestasi akan digabungkan, merger dengan PTS lain yang terakreditasi A dan B. Saya mendukung 100 persen pembentukan L2PT," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (23/7).
Jony mengatakan, L2PT akan mendorong perguruan tinggi untuk lebih berprestasi sehingga masuk dalam jajaran kampus berkualitas dunia. Pasalnya, dengan penyatuan koordinasi tersebut, pemerintah bisa meningkatkan anggaran penelitian untuk mengembangkan PTS.
"Wacana L2PT ini digagas sejak tahun lalu untuk menghilangkan dikotomi PTS dan PTN," katanya.
Adapun Jony mengungkapkan, President University menargetkan masuk dalam 50 universitas terbaik di Indonesia dan menjadi universitas unggul di level dunia. Ia menyatakan, keberadaan L2PT bisa mendukung target tersebut.
"Siswa yang berkuliah di President University tidak hanya diberikan teori, namun juga dibekali dengan praktek di lapangan. Tahun ini President University meluluskan 786 mahasiswanya yang terdiri dari program sarjana dan pasca sarjana. Di mana 65 wisudawan diantaranya berkebangsaan asing, ini merupakan angka kelulusan tertinggi bagi President University," jelasnya.
Menristekdikti Mohamad Nasir sebelumnya menuturkan realisasi pembentukan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2PT) dimulai akhir tahun ini. Pasalnya, peraturan menteri yang akan melandasi pembentukan L2PT sudah jadi, tinggal dia tanda tangan. Nasir mengatakan, Pembentukan L2PT juga didukung penuh Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPTSI).
[ian]
BERITA TERKAIT: