Kepala Basarnas: Butuh Waktu Dua Minggu Untuk Mengetahui Isi Kotak Hitam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 05 Juli 2017, 15:24 WIB
rmol news logo Helikopter milik Basarnas jatuh di Bukit Muntung, Gunung Butak, Dusun Canggal Bulu, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung, pada Minggu (2/6) lalu.

Untuk mencari tahu penyebab jatuhnya heli yang mengakibatkan semua penumpang tewas tersebut, Basarnas bekerjasama dengan tim dari KNKT, TNI AU dan PT Dirgantara Indonesia (DI).

Demikian disampaikan Kepala Basarnas, Marsekal TNI Muhammad Syaugi, saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (5/7).

Namun demikian, dia mengakui, gabungan tim tersebut tetap tidak mempunyai kemampuan untuk membaca kotak hitam (black box), yang merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau Air Traffic Control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.

"Karena yang punya kemampuan baca di pabriknya. Kita enggak bisa di Indonesia," ungkapnya

Indonesia hanya memiliki kemampuan untuk membuka kode-kode. Kode yang diperoleh tersebut nantinya akan dibawa oleh perwakilan perusahaan pembuat heli ke Perancis.

"Butuh 1 sampai 2 minggu," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA