Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung Arief Prasetya bahkan mengaku belum tahu kabar ini. Dia baru akan meninjau ke lapangan untuk memastikan kabar yang dia terima.
"Terkait hilangnya Patung Cendikia, kami DPKP3 belum mendapatkan laporan. Coba saya monitor di lapangan," kata Arif seperti diberitakan
RMOLJabar, Jumat (30/6).
Menurutnya, Pemkot Bandung sudah berencana akan memindahkannya, hanya saja pihaknya belum menentukan lokasi pemindahannya. Apalagi, diakui Arif rencana pemindahan patung tersebut masih terbentur masalah anggaran.
"Kita kan harus persiapkan tempat barunya dan anggarannya. Iyah kita terbentur anggarannya," ujarnya.
Arif menambahkan, pihaknya sebenarnya sudah ada opsi lokasi baru untuk patung yang raib tersebut, tapi masih dalam pertimbangan.
"Karena patung ini menggambarkan cendikiawan maka mungkin akan kita pindahkan ke lokasi dekat kampus," tandasnya.
Patung manusia setinggi 6 meter ini memang memiliki bentuk yang unik. Dinamakan Patung Cendekia karena disimbolkan sebagai figur manusia berkualitas yang berdiri tegak dalam sikap mata terpejam seakan sedang mendayakan pikirannya dan melalui kekuatan daya pikir serta kearifannya sebagai manusia.
Telapak tangan kirinya mengeluarkan sinar api yang berwujud "pelita" sebagai simbol dari penerangan yang dapat memberi cahaya pada kegelapan sedangkan telapak tangan kanannya meneteskan air sebagai simbol kehidupan.
Figur tersebut digambarkan metamorfosa dari tanaman/tumbuhan yang merambat dari bawah ke atas sebagai simbolisasi dari wawasan lingkungan yang merupakan dasar pijakan. Patung tersebut berdiri di atas bentukan konstruksi struktur yang paling kokoh, kuat, dan stabil .
Namun begitu, sejumlah khalayak memprotes patung ini. Mereka menganggap perlambangan ini berkaitan dengan penggambaran Dajjal. Sementara bentuk piramida disebut terkait dengan iluminati
Patung tersebut merupakan patung cendikiawan persembahan dari pematung asal Bali yaitu Ketut Winata yang merupakan alumni dari Fakultas Seni Rupa ITB dan diprakarsai oleh Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO). Patung ini merupakan ucapan terima kasih kepadaKota Bandung karena sudah banyak melahirkan cendikiawan Indonesia.
[ian]
BERITA TERKAIT: