"Saat ini kan harga ayam dan telur turun secara drastis, sementara di sisi lain produksi kita di lapangan terus meningkat. Jadi, kita over supply, sementara harga di pasar terus turun," jelasnya di Jakarta, Rabu (14/6).
Menurut Enggar, di tengah upaya pemerintah menstabilkan harga dari tren kenaikan pada sejumlah komoditas pangan di saat yang sama pemerintah juga dipusingkan dengan harga daging ayam ras yang turun.
"Jadi, kita mengendalikan harga dari tren harga yang cenderung naik dan tren harga yang turun," ujarnya.
Enggar menambahkan bahwa terjadinya over supply pada stok daging ayam ras dan telur karena banyak ayam yang dipotong sebelum waktunya.
"Jadi kita over supply daging ayam ras. Demikian juga dengan telur, kita tidak mungkin menghentikan ayam yang terus bertelur," katanya.
Harga daging ayam ras di pasaran saat ini diketahui terus menurun. Bila sebelumnya harga daging ayam ras sebesar Rp 32 ribu per ekor saat ini turun ke angka Rp 30 ribu.
[wah]
BERITA TERKAIT: