Seperti di Lampung, di mana selama ini komoditas tembakau sangat bervariatif dan bisa dikatakan sangat membantu pemerintah daerah dalam penyerapan tenaga kerja .
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) cabang Lampung Hersan mengatakan, desakan anti tembakau yang terskema rapi dengan target agar pemerintah segera menerapkan FCTC adalah upaya pengalihan tanaman tembakau atau pembunuhan tanaman tembakau.
"Bila FCTC didorong penerapannya di negara kita, maka di Provinsi Lampung akan terjadi hancurnya ekonomi secara massal. Lebih-lebih petani penggarap lahan tembakau," ujarnya kepada redaksi, Rabu (17/5).
Menurut Hersan, FCTC cocok diterapkan di negera yang tidak ada petani tembakauanya atau negara yang tidak punya lahan. Sangat tidak bijak kalau diterapkan di Indonesia yang memiliki lahan tembakau luas dan bisa menyerap tenaga kerja.
Dia menambahkan, anti tembakau jangan beranggapan bahwa daerah-daerah lahan tembakau bisa digeneralis untuk ditanami semua jenis tanaman. Walaupun Lampung tidak bisa disamaratakan untuk ditanami dengan jenis sembarang tanaman.
"Karena semua sudah ada kodrat pembagian kecocokan lahan tanaman dari Sang Pencipta. Maka saya tegaskan ketika mereka merencanakan untuk mengalihkan tanaman atau membunuh tembakau dengan jalan meloloskan FCTC itu sama saja melawan kodrat Tuhan. Dan kami sangat menolak FCTC untuk hadir di negara ini," tegas Hersan.
[wah]
BERITA TERKAIT: