
Kementerian Sosial akan mendampingi keluarga Berlin yang sempat meminta eutanasia ke PN Banda Aceh. Sebab, kasus ini sangat memprihatinkan, mengingat Berlin adalah korban selamat tsunami.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, praktik eutanasia si Indonesia dilarang keras, meski karena permintaan pasien atau keluarganya.
"Di beberapa negara ada yang membolehkan praktik tersebut, tapi di Indonesia tidak," ungkap Khofifah disela-sela Acara Majlis Dzikir, Maulid Rasul SAW, dan Haul KH Abdul Wachab Turcham Ke 22, di Taman Pendidikan dan Sosial NU, Khadijah Surabaya, Sabtu (6/5).
Secara hukum, lanjut Khofifah, eutanasia termasuk kategori pembunuhan sebagaimana diatur dalam KUHP. Selain itu, sebagian besar agama dengan tegas melarang eutanasia dengan alasan apapun.
Dia mengutip QS Az-Zumar ayat 53 yang menyebutkan, Allah SWT menghendaki kepada setiap muslim hendaknya selalu optimis menghadapi setiap musibah. Seorang mukmin harus senantiasa berjuang, bukan tinggal diam dan untuk berperang bukan lari.
"Dalam Islam diajarkan untuk tidak mudah berputus asa dari rahmat Allah SWT, sebaliknya banyak-banyak bersyukur atas kehidupan yang diberikan. Wala tai asu mirraukhillah ," terangnya.
Oleh karena itu, Khofifah meminta kasus ini dapat diselesaikan dengan sikap arif dan bijak. Ia berharap Pemerintah Daerah bisa mencari jalan keluar terbaik terkait penggusuran barak pengungsi di Desa Bakoy, Aceh Besar juga pengobatan terhadap penyakit yang diderita Berlin.
Sementara itu, lanjut dia, untuk menunggu solusi pemerintah daerah Kementerian sosial menyiapkan tempat evakuasi sementara di Panti Sosial Asuhan Anak Darus Sa'adah milik Kemensos di Banda Aceh.
"Kami sudah koordinasi dengan Dinas sosial Propinsi Aceh untuk mendampinginya termasuk menyiapkan opsi evakuasi termasuk mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS) nya ," terangnya.
Seperti diketahui, Berlin Silalahi (46) mengajukan permohonan euthanasia atau tindakan mengakhiri hidup akibat tidak tahan dengan penyakit yang dideritanya. Berlin menderita radang tulang sejak 2012, akibatnya kedua kakinya lumpuh.
[sam]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: