Pasalnya, akibat penembakan tersebut satu penumpang meninggal dunia dan lima lainnya menderita luka.
"Mabes Polri harus memeriksa oknum polisi yang melakukan penembakan secara brutal. Kalau perlu Kapolres Lubuklinggau dan Kapolda Sumsel dicopot sebagai bentuk pertanggungjawaban pimpinan wilayah," kata Anggota Komisi III Wihadi Wiyanto, Kamis (20/4).
Wihadi menilai aksi penembakan terhadap satu keluarga di Lubuklinggau sebagai aksi brutal aparat negara terhadap masyarakat sipil karena mengakibatkan korban meninggal dan luka-luka.
"Kasus ini jangan sampai terulang lagi," tegas politisi Partai Gerindra ini.
Wihadi menyesalkan penembakan brutal tersebut sampai terjadi hingga merenggut nyawa salah seorang anggota keluarga. Sebenarnya, kepolisian bisa melakukan langkah yang bijak dan persuasif terhadap penumpang kendaraan tersebut.
Dia juga menampik dalih kepolisian yang menyebut penembakan tersebut akibat penumpang kendaraan tersebut enggan diberhentikan dan menabrak anggota polisi saat digelar razia.
"Apakah kalau mobil enggan diberhentikan saat razia berlangsung lantas ditembak?" tanya Wihadi.
Jelas dia, masih banyak cara lain yang bisa dilakukan kepolisian dalam mengatasi pengguna kendaraan bermotor yang melanggar lalu lintas.
"Yang penting hindari penggunaan senjata api dalam menangani masalah penertiban lalu lintas," tutup Wihadi.
[rus]
BERITA TERKAIT: