Anggota Komisi V DPR RI, Sigit Sosiantomo, mengungkapkan soal minimnya data mengenai jumlah armada yang sudah mengalami perbaikan, khususnya angkutan darat (bus) yang lebih lemah dari angkutan udara maupun laut. Masalah ini harus bisa diatasi lebih baik daripada masa libur akhir tahun 2015 atau Idul Fitri lalu.
"Ini kegiatan rutin dan kita juga sudah rutin mengadakan pertemuan dan pembahasan seperti ini. Sebetulnya yang ingin kami dapat dan kami tangkap adalah kemajuan-kemajuan yang lebih dari tahun yang lalu," jelas Sigit lewat keterangan persnya.
Pada Rapat Kerja bersama Kementerian Perhubungan bulan ini, Menteri Budi Karya Sumadi memprediksi jumlah penumpang angkutan darat, laut, udara dan kereta api pada libur akhir tahun mencapai 17,95 juta penumpang. Angka ini meningkat 5 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 17,03 juta penumpang.
Budi juga menambahkan, untuk angkutan jalan diprediksi terjadi kenaikan jumlah penumpang sebesar 0,28 persen, dari sebelumnya 2.586.787 penumpang menjadi 2.594.030 penumpang. Untuk angkutan kereta api, pada libur Natal dan Tahun Baru 2017 diprediksi naik 6 persen, dari sebelumnya 5.272.075 penumpang menjadi 5.570.453 penumpang.
Kemudian untuk angkutan udara, diprediksi naik paling besar. Jika pada Natal dan Tahun Baru 2016 jumlah penumpang angkutan ini sebesar 6.522.693, maka pada Natal dan Tahun Baru 2017 diprediksi mencapai 7.113.456 penumpang atau naik 9 persen.
Namun, Sigit mengkritik Menteri Perhubungan yang hanya menyampaikan jumlah armada bus untuk angkutan libur Natal dan Tahun Baru, tanpa menyampaikan berapa jumlah amada bus yang siap atau tidak siap.
"Telah ditampilkan tentang peningkatan jumlah penumpang, akhirnya Pak Menteri menyampaikan jumlah armada, yaitu sebanyak 44.871 bus. Tapi, perlu enjadi pertanyaan apakah sekian ribu armada bus tersebut dalam keadaan layak jalan atau tidak," pungkas Sigit.
[ald]
BERITA TERKAIT: