Acara tersebut ikut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Kota Layak Pemuda merupakan program pemerintah melalui Kemenpora yang digagas oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandung sejak tahun 2015.
Program ini menggerakkan pemerintah daerah, baik Provinsi maupun Kota atau Kabupaten, untuk lebih memperhatikan pembinaan dan pemberdayaan pemuda di daerah masing-masing.
"Saya secara pribadi sangat bangga dan senang dengan kota Bandung. Banyak anak muda dari kota ini yang melahirkan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi orang banyak. Bandung adalah kota yang menggerakkan semangat anak negeri untuk terus berkarya. Saya ingin pemuda kota Bandung ikut serta menjadi tonggak perubahan bangsa," ujar menteri yang biasa disapa Cak Imam ini.
Imam juga bangga karena pemerintah daerah Kota Bandung telah mengalokasikan anggarannya untuk pembangunan kepemudaan. Pemkot Bandung mengalokasikan 3 persen dana APBD untuk pembangunan kepemudaan.
"Pencanangan kota layak pemuda tahun 2017 merupakan momentum strategis pemerintah kabupaten dan kota untuk melaksanakan pembangunan berbasis potensi kepemudaan. Kami juga mengharapkan seluruh pemerintah kabupaten maupun kota lain dapat memprioritaskan pembangunan kepemudaan di daerah masing-masing," ucapnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, mengapresiasi Kemenpora yang sudah menunjuk Kota Bandung menjadi inisiasi Kota Layak Pemuda. Dia mengatakan, dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN, kekuatan ekonomi bangsa mutlak dibutuhkan. Pemuda harus tampil di depan sebagai agen-agen pembaharuan.
Sementara itu Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, berkomitmen menjadikan Kota Bandung ramah pemuda yang seutuhnya. Hal itu dibuktikan dengan dukungan penuh dari Pemkot Bandung melalui dana untuk organisasi kepemudaan yang nilainya cukup besar, yaitu 100 juta tiap tahun.
Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Jonni Mardrizal dalam laporannya mengatakan, Kota Layak Pemuda dicanangkan oleh pemerintah pusat di mana suatu daerah telah mencapai beberapa indikator yang ditetapkan oleh Kemenpora. Indikator tersebut diantaranya yakni regulasi berupa Perda tentang kepemudaan, infrastruktur berupa ruang-ruang atau tempat ekspresi dan kreasi pemuda. Adanya keaktifan organisasi -organisasi kepemudaan dan komunitas-komunitas pemuda. Dan, kemandirian pemuda atau pemuda pelopor dalam hal UMKM.
[ald]
BERITA TERKAIT: