Ya, petugas dari TNI AU Lanud Wiriadinata Tasikmalaya, mulai melakukan evakuasi bangkai pesawat yang sudah dua hari terongok di pesawahan.
Pesawat itu terjatuh di sawah milik warga tepatnya di Kampung Kiara Koneng, Desa Kujang, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya.
Ratusan petugas dari TNI AU yang dibantu pihak kepolisian dan angkatan darat, berusaha menggeser badan pesawat ke luar areal pesawahan.
Sementara mesin pesawat yang berhasil dikeluarkan langsung dibawa oleh puluhan petugas dari TNI untuk dibawa ke Lanud Wiriadinata.
Untuk memudahkan proses evakuasi, tim yang mendapat ijin dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) langsung memotong badan
pesawat menjadi tiga bagian.
Petugas memotong pesawat dibagian kepala, tengah dan ekor itupun setelah sayap pesawat berhasil dibuka.
"Dua sampai tiga jam juga sudah beres. Karena keterbatasan alat yang kita miliki, anggota juga terbatas. Kita dibantu rekan Polri dan Koramil," kata Danlanud Wiriadinata Tasikmalaya, Letkol PNB Rony Armanto.
Rencananya semua bangkai pesawat dan alat-alat yang dapat menjadi bukti untuk penyidikan jatuhnya pesawat latih ini akan dibawa ke Lanud Wiriadinata, untuk memudahkan tim KNKT melakukan investigasi.
KNKT mengakui bahwa pesawat nahas ini tidak didukung oleh black box seperti pesawat komersil jenis Boeing, namun tidak menyulitkan tim untuk melakukan investgasi.
"Pesawat type ini tidak dilengkapi oleh FDR maupun CVR. Itu berdasarkan regulasi yang ada di Republik Indonesia saat ini belum diwajibkan sehingga pesawat ini tidak memasang alat tersebut," kata salah seorang anggota KNKT, Masruri.
Proses evakuasi sendiri terhambat medan yang cukup terjal, sehingga menyulitkan petugas untuk memindahkan potongan pesawat ke dalam angkutan. Diharapkan, proses investigasi bisa selesai secepat mungkin, agar penyebab jatuhnya pesawat bisa langsung diidentifikasi.
[zul]
BERITA TERKAIT: