Menteri Khofifah Tolak Anggaran Rakyat Dipotong

Tak Ingin Bansos Terganggu

Jumat, 05 Agustus 2016, 09:12 WIB
Menteri Khofifah Tolak Anggaran Rakyat Dipotong
Khofifah Indar Parawansa/Net
rmol news logo Penyaluran Bantuan Sosial (bansos) kepada masyarakat miskin akan terganggu jika anggaran Kementerian Sosial (Kemensos) kembali dipang­kas.

Hal itu dikatakan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa di Jakarta. "Anggaran Kemensos sudah dipotong Rp1,6 triliun. Tapi mudah-mudahan tidak lagi dipotong," katanya.

Khofifah mengatakan, saat ini beban kementeriannya bertambah karena mendapat penugasan baru dari Presiden Jokowi untuk lakukan rehabili­tasi sosial bagi korban maupun keluarga korban kekerasan sek­sual, serta rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba.

"Efisiensi anggaran memang perlu dilakukan di sejumlah pos Kementerian/Lembaga. Tapi saat penghematan ada Kementerian/Lembaga yang justru bertambah programnya sebaiknya jangan dikurangi," katanya.

Salah satunya, Kemensos. Sebab, saat ini Kementeriannya tengah menjalankan tugas baru, yakni rehabilitasi sosial bagi pelaku, korban, dan keluarga korban kekerasan seksual.

Jika pemotongan anggaran tersebut kemudian dibebankan kepada kementeriannya, menu­rut dia akan berdampak besar terhadap penyaluran bansos kepada masyarakat miskin.

"Akibat pemangkasan ang­garan, banyak stimulus kegia­tan yang berkurang. Misalnya Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini ditarget­kan 6 juta orang penerima. Sekarang baru 3,5 juta pen­erima PKH," ucap Khofifah.

Kemensos, kata Khofifah, awalnya berharap akan ada proses distribusi PKH pada 2,5 juta penerima baru pada September ini.

"Tetapi, karena ada efisiensi Rp 1,58 triliun, akhirnya pen­erima baru itu hanya menerima sekali di November nanti," imbuh Khofifah.

Begitu pula dengan target re­habilitasi terhadap 15.430 kor­ban penyalahgunaan narkoba. Khofifah ragu target tersebut akan tercapai sebab untuk 2017 saja kementeriannya menargetkan 8.900 korban untuk direhab sementara kor­ban penyalahgunaan narkoba mencapai 5,8 juta jiwa.

"Kegiatan (bansos) sudah pasti berkurang, seperti asis­tensi lanjut usia, asistensi pe­nyandang disabilitas berat, bansos untuk anak terlantar pun berkurang," papar dia.

Oleh sebab itu, Khofifah berharap ada dukungan dari Kementerian/Lembaga terkait dengan penyaluran bansos, di samping mengandalkan ban­tuan dari luar negeri.

Contohnya, Jepang yang sudah ingin membantu pemer­intah Indonesia. Atas dasar itu dia berharap kementeriannya tidak masuk dalam kemente­rian yang anggarannya akan potong pemerintah.

"Ya mudah-mudahan tidak dipotong lagi, karena ban­yak hal yang jadi kebijakan Presiden ditangani Kemensos, seperti perlindungan anak. Mudah-mudahan anggaran bisa terjaga," pungkas Khofifah.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah akan kembali me­mangkas anggaran belanja negara untuk kedua kalinya pada tahun ini sebesar Rp133,8 triliun. Langkah ini diambil guna meredam pelebaran defisit menyusul tidak tercapainya target penerimaan perpajakan. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA