"Desa Denai Lama terpilih menjadi desa vokasi karena Deliserdang merupakan penyumbang terbanyak angka drop out (putus sekolah)," tegas Kasubdit Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kastum saat launching Desa Vokasi di Balai Pertemuan Desa Denai Lama, Pantai Labu, Deliserdang, Sumatera Utara, kemarin.
Dalama program ini Pemkab Deli Serdang menggandeng Dirjen Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Kemendikbud serta Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unimed.
Meskipun begitu, Kastum berharap dengan adanya desa vokasi ini maka perekonomian masyarakat desa meningkat.
"Desa vokasi ini merupakan kelanjutan dan terobosan program Gerakan Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M)," ujar Kastum seperti dimuat
MedanBagus.Com.Sementara itu Ketua LPM Unimed, Kustoro Budiarta menyatakan bahwa, pihaknya serius untuk melatih dan mendampingi masyarakat putus sekolah untuk dapat produktif dan menjadi penopang perekonomian masyarakat desa. Selama dua tahun belakangan LPM Unimed aktif mendampingi pendidikan di Kecamatan Pantai Labu.
Selain itu LPM unimed juga melakukan upaya untuk mendorong Desa Denai lama menjadi kampung digital. Diharapkan kondisi masyarakat yang tidak produktif menjadi masyarakat yang mapan secara ekonomi.
Hal senada juga diutarakan Wakil Bupati Deliserdang, Zainuddin Mars. Ia kaget Desa Denai Lama terpilih sebagai desa vokasi dengan kategori penyumbang paling banyak putus sekolah.
"Kaget jika Desa Denai Lama terpilih menjadi desa vokasi karena banyak yang putus sekolah. Seharusnya dengan kartu pintar tidak ada lagi yang putus sekolah.Tahun depan saya berharap ada lagi desa vokasi tapi bukan karena
drop out (putus sekolah)," tegas Zainuddin.
Walaupun demikian ia optimis dalam beberapa tahun ke depan Desa Denai Lama menjadi contoh bagi desa-desa yang ada di Deli Serdang
.[wid]
BERITA TERKAIT: