Kondisi masih hangatnya suhu muka laut di atas normal perairan Indonesia Barat, masuknya aliran massa udara basah dari Samudera India di maritim kontinen Indonesia serta lemahnya aliran masa udara dingin Australia di wilayah Indonesia, diperkirakan memberikan kontribusi pada peningkatan curah hujan.
"Selain itu dengan adanya daerah perlambatan, pertemuan dan belokan angin di wilayah Sumatera dan Kalimantan mengakibatkan kondisi atmosfer menjadi tidak stabil sehingga meningkatkan potensi petir dan angin kencang," ujar Yunus Swarinoto selaku deputi Bidang Meteorologi BMKG di Jakarta, Jumat (17/6).
Adapun wilayah yang berpotensi hujan dengan intensitas lebat seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur,Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku dan Papua.
"Masyarakat diimbau agar meningkatkan kewaspadaan pada potensi bencana yang dapat ditimbulkan, seperti, banjir, banjir bandang, tanah longsor, genangan dan pohon tumbang," imbuhnya.
Operator jasa transportasi laut juga diimbau mewaspadai potensi hujan lebat dan gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di perairan selatan Sumatera, Jawa hingga Bali-NTT
.[wid]
BERITA TERKAIT: