Perlu Sosialisasi Pendidikan Agama Kepada Pengemis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 16 Juni 2016, 08:36 WIB
Perlu Sosialisasi Pendidikan Agama Kepada Pengemis
foto: net
rmol news logo . Momen bulan Ramadhan dan jelang Hari Raya Idul Fitri menjadi magnet tersendiri bagi para pengemis untuk datang ke kota-kota besar di Indonesia.

Menteri Sosial (Mensoso) Khofifah Indar Parawansa menyebut ini adalah masalah klasik yang harus dicari solusinya.

Pada posisi tersebut, kata Mensos, patut disayangkan sebab masih ada pengemis. Terlebih ada pengemis palsu yang sengaja meminta-minta tapi dia sebenarnya berkecukupan.

"Patut disayangkan masih adanya pengemis palsu. Gelandangan dan pengemis termasuk salah satu Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)," ucap Mensos dalam acara buka puasa bersama di kediamannya, Jalan Widya Chandra IV, Jakarta, Rabu malam (15/6).

Kemensos sendiri saat ini sedang giat-giatnya membantu masyarakat bawah lewat Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta beras miskin (raskin).

Tentu saja, hal itu harus menjadi perhatian bersama termasuk pemerintah dan para pemuka agama agar melakukan upaya sosialisasi dan pendidikan agama di semua kalangan umat.

"Intinya perlu bergandengan tangan semua pihak, termasuk pemuka agama.  Juga perlu keteladanan 'tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah', sehingga ketika nanti ditanya amalnya di akhirat yang akan menjawab itu bukan mulut tetapi tangannya," kata Mensos.

Diketahui sebelumnya, seorang pengemis bernama Arif Komady diamankan oleh petugas Satpol PP saat dilakukan razia terhadap para gelandangan dan pengemis (gepeng) di daerah Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Setelah diperiksa diketahui pengemis palsu tersebut, memang dengan sengaja meminta-minta. Namun, kondisi pengemis itu justru memiliki satu unit mobil dan kartu kredit. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA