Partai Gerindra yang pernah mengusung Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI 2012, saat ini belum menentukan pilihan siapa yang akan mereka usung.
Ketua DPP Gerindra, Ahmad Riza Patria menilai, adalah wajar ketika Nadem dan Hanura memilih mendukung Ahok. Apalagi, Nasdem hanya memiliki 5 kursi di DPRD DKI. Sementara Hanura, hanya bisa meraih posisi ke-10 dalam Pemilu 2014 lalu, sehingga mereka pasti mendukung calon yang bisa mendongkrak elektabilitas partainya.
"Itu suatu strategi sebuah partai karena sulit mengusung calon. Jadi mereka memilih pasangan calon yang tinggi (elektabilitasnya)," kata Riza di Jakarta, Rabu, (30/3).
Apalagi, ditambahkan Riza, Nasdem dan Hanura tidak memiliki figur atau calon yang berpeluang dapat mengalahkan Ahok. Namun, lanjut dia, apa yang dilakukan oleh Nasdem dan Hanura adalah lumrah di dalam konstelasi politik.
"Saya kira itu sah-sah saja," imbuh Riza, yang kini duduk sebagai wakil ketua Komisi II DPR.
Riza memprediksi, nantinya akan ada tiga sampai empat pasangan calon yang bertarung merebut DKI 1. Ini lantaran masih banyak parpol yang belum menentukan sikap, seperti PAN, PKS, Golkar, PKB, PPP, PDIP dan partainya sendiri.
"Kalau PDIP mengusung sendiri, kita berkoalisi dengan PAN, Golkar, dan partai lain, Hanura dan NasDem mengusung Ahok. Saya kira untuk DKI bisa ada 3 sampai 4 calon," tukasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: