Sebagian warga memilih mengosongkan rumahnya dan memilih mengungsi di tenda darurat jika turun hujan.
Pergerakan tanah terjadi setelah di wilayah tersebut diguyur hujan deras dari petang hingga malam hari. Gejala bencana pergesaran tanah itu sebenarnya sudah mulai terlihat sejak Rabu lalu, dimana beberapa lokasi tanah di kawasan tersebut tampak muncul retakan-retakan kecil walaupun hanya sedikit.
Namun, karena terus-terusan diguyur hujan, akhirnya retakan tanah yang semula kecil itu pun ternyata malah kian menggangga dan menyebabkan keretakan pada rumah warga.
"Retakan di dinding rumah saya awalnya hanya sedikit. Tapi ketika turun hujan kemarin, jadi dalam dan meluas. Kini retakan di lantai dapur malah dalamnya hampir satu meter," kata Ani Kartini, salah seorang warga yang ditemui wartawan, (Sabtu, 19/3).
Jika hujan turun beberapa warga terpaksa mengosongkan rumahnya dan memilih mengungsi di tenda darurat karena takut tempat tinggalnya ambruk.
Memang pihak BPBD Kabupaten Tasikmalaya, sengaja menyiapkan tenda darurat guna menghindari adanya korban jiwa. Sejauh ini warga masih bertahan di kampungnya karena tidak memiliki lagi tempat tinggal.
Sementara pemerintah setempat belum terlihat ada upaya untuk merelokasi terhadap warga yang rumahnya mengalami retak retak.
[zul]
BERITA TERKAIT: