Bukan menentang, tapi Ahok menyayangkan harga plastik berbayar masih terlalu murah, yaitu Rp 200.
"Kalau boleh ya naikin. Kalau Rp 200 perak mah enggak ada artinya. Orang Jakarta kencing aja Rp 2000," ujar Ahok kepada wartawan, di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (22/2).
Dia menilai kebijakan dengan harga plastik yang murah belum tentu berdampak pada konsumen plastik. Sarannya, plastik berbayar dihargai jauh lebih tinggi, Rp 1000 per lembar.
"Tapi tidak bisa menghapus kantong plastik, kan ada juga orang yang memang datang karena butuh. Saya kira ya Rp 1000, Rp 2000, Rp 5000 orang masih lebih berasa gitu loh," sanggahnya.
Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberlakukan kebijakan pembayaran kantong plastik Rp 200 ketika berbelanja di supermarket, terhitung tanggal 21 Februari 2016.
Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup nomor SE-06/PSLB3-PS/2015, tentang Antisipasi Penerapan Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Pada Usaha Retail Modern. Uji coba kebijakan ini diberlakukan mulai 21 Februari hingga 5 Juni 2016.
[ald]
BERITA TERKAIT: