Bahkan, aksi baku tembak antar anggota dan para teroris sempat terjadi. Dua terorispun roboh, setelah dihujani tembakan oleh tim anti teroris Brimob Polda Sumsel. Sementara, dua teroris lagi menyerahkan diri usai melihat dua temannya sudah jatuh tak bernyawa lagi.
Itulah cerita dari simulasi latihan rutin para anggota Sumsel untuk meningkatkan keterampilan dan kesigapan anggota dalam menghadapi gempuran teroris.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padavoka mengatakan, selain untuk mengasah kesigapan anggota, simulasi itu dilakukan karena untuk mengantisipasi ancaman teroris pasca bom Sarinah, Jakarta beberapa waktu lalu.
"Sampai saat ini, Sumsel masih siaga satu. Jadi latihan, kecepatan dan ketepatan selalu dilakukan rutin kepada seluruh anggota untuk menghadapi teroris, terutama di Bumi Sriwijaya," kata Djarot, seperti diberitakan
RMOLSumsel.com.
Tak hanya mengantisipasi serangan teroris, seluruh anggota juga dilatih untuk mengamankan aksi demo yang sering terjadi diwilayah Sumsel. "Sehingga, anggota dapat menghalau massa demo dengan cepat, jika terjadi kerusuhan" tutup pria berpangkat melati tiga ini.
[sam]
BERITA TERKAIT: