Demikian disampaikan Ketua YOAM, Rizanul, saat memperingati hari kanker anak sedunia,di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan, Minggu (14/2).
Yayasan yang konsern terhadap penanganan kanker ini kerap kesulitan karena warga baru mendaftarkan anak mereka untuk ditangani ketika kondisinya sudah cukup parah. "Jadinya tingkat kegagalan untuk penyembuhan mencapai 22 persen," ucapnya.
Data pada tahun 2016 ini, YOAM sudah mencatat sebanyak 12 anak penderita kanker yang mendaftar. Pihaknya akan terus mengupayakan deteksi dini sehingga mereka bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi persoalan penyakit mematikan tersebut.
"Kita coba untuk peduli dengan mendeteksinya diawal. Ini yang kita
harapkan perhatian dari pemerintah, kalau bisa di puskesmas sudah bisa
mendeteksi itu sehingga tingkat persentase kegagalan penyembuhan bisa
ditekan," tandasnya.
Sementara itu, perwakilan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Suhadi mengatakan, memang penyakit kanker belum bisa dicegah. Tetapi bisa dideteksi sejak dini. "Penyakit kanker ini juga merupakan penyakit nomor dua berbahaya setelah penyakit jantung . Dan angkanya semakin tinggi," demikian Suhadi.
[zul]
BERITA TERKAIT: