Longsor terjadi lantaran penahan tebing tidak bisa menahan debit air hujan hingga akhirnya roboh.
Hal itu telah berulang kali terjadi, namun tak juga teratasi oleh pemerintah Kota Banjar.
Seorang petani, Iwa (63) mengatakan, Pemkot Banjar hanya membuang uang rakyat untuk membangun dinding penahan baru yang menghabiskan dana miliaran rupiah tapi tak bisa menahan ribuan kubik sampah.
"Saya dan para petani yang lainnya berharap Pemkot Banjar agar membeli sawah kami, karena kami sudah tidak maksimal bertani di dekat TPA tersebut," pinta Iwa seperti diberitakan
RMOLJabar.Com.
Sementara Kepala seksi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Asep mengatakan matrial sampah sudah tak bisa ditahan oleh dinding atau tanggul buatan.
"Pemerintah Kota harus secepatnya bisa membebaskan lahan milik warga, agar warga tak merasa rugi," pungkasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: