Kini, Rizal Ramli Kepret Perusahaan Perusak Danau Toba

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 09 Januari 2016, 16:32 WIB
Kini, Rizal Ramli Kepret Perusahaan Perusak Danau Toba
rizal ramli/net
rmol news logo Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli ‎meminta dua perusahaan perikanan di Danau Toba untuk menghentikan produksinya selama satu tahun karena telah terbukti merusak lingkungan sekitar.

"Pemandangan Danau Toba itu indah, tapi sayang danaunya jorok dan bau, pertama-tama kita bersihkan dulu, ada dua dua perusahaan besar di situ kami kasih waktu 1 tahun menghentikan operasinya," terang Rizal saat rapat koordinasi tindak lanjut badan otorita pengelola kawasan pariwisata Danau Toba di Institut Teknologi Del, Toba Samosir, Sabtu (9/1).

Menurut dia, jika kedua perusahaan tersebut tetap beroperasi sampai melewati batas waktu yang diberikan, maka akan terancam tutup dan dituntut dengan Undang-Undang lingkungan hidup.

"Dendanya ini kita bikin bangkrut perusahaan itu sampai tutup, karena percuma kita bangun infrastruktur, bandara, tetapi Danau Toba masih jorok dan bau oleh ulah dua perushaan itu," beber mantan menteri koordinator bidang Perekonomian era presiden Gusdur itu.

Namun ketika ditanyai nama kedua perusahaan tersebut, Rizal enggan menyebutkannya dan hanya bilang perusahaannya memiliki banyak kerambah di Danau Toba.

Di tempat yang sama Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan‎ meminta Bupati Simalungun untuk menertibkan perusahaan-perusahaan yang membuang limbah di Danau Toba.

"‎Masalah limbah kita harus bekerja, jangan orang lain bekerja di sini tapi kita dapet buntungnya. Ini ada di daerah Anda (Bupati Simalungun), kita warning ini, satu tahun dia harus kerjakan ini," tegur Luhut.

Berdasarkan hasil penelusuran, di Simalungun terdapat perusahaan besar asing milik warna negara Swiss dengan nama PT Aquafarm Nusantara‎. Perusahaan tersebut, membudidayakan ikan nila (Tilapia) serta menjadikan Danau Toba sebagai keramba jaring apung (KJA). [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA