Wisata Macet Sudah Jadi Budaya Baru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 06 Januari 2016, 12:22 WIB
Wisata Macet Sudah Jadi Budaya Baru
ilustrasi/net
rmol news logo Kemacetan parah sudah jadi hal biasa ditemui di jalanan Pulau Jawa, terutama jalan penghubung antar provinsi mulai dari Banten, Jakarta, Jawa Barat hingga Jawa Tengah.

Titik terparah kemacetan adalah jalan tol dari Jakarta menuju daerah-daerah wisata di Pulau Jawa seperti Bandung, Cirebon hingga Yogyakarta. Selain itu, warga perkotaan seperti di Jakarta juga tetap menjalani macet setiap pekannya, apalagi saat libur panjang.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Manajemen Operasional dan Rekayasa Lalu Lintas Korlantas Mabes Polri, Komisaris Besar Pol Darto Juhartono, di Forum Group Discussion (FGD) Balitbang Kementerian Perhubungan. Acara ini mengevaluasi penyebab kemacetan parah pada libur panjang tahun 2015 kemarin.

Menurut dia, warga Jabodetabek seperti sudah biasa menikmati kemacetan panjang. Ia mencontohkan, setiap akhir pekan, jalanan menuju Puncak Bogor selalu macet parah, namun warga selalu saja ramai mendatangi Puncak Bogor.

"Ini warga kita punya budaya baru, namanya wisata macet. Masyarakat seperti sudah menikmati kemacetan. Yang penting mobilnya ada AC, ada stok makanan, mereka piknik di dalam mobil saja," kata dia di Gedung Balitbang Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu, (6/1).

Kendaraan dari ibukota menjadi penyumbang terbesar penyebab kemacetan di jalan. Ini cukup beralasan, mengingat jumlah kendaraan yang terdaftar di Dirlantas Polda Metro Jaya mencapai 15 juta kendaraan, ditambah lagi kendaraan-kendaraan berplat luar Jakarta yang mewarnai lalu lintas Jakarta.

"Kita perkirakan, dengan jumlah kendaraan sebesar itu, jika keluar pada jam dan waktu yang bersamaan, Jakarta ini lumpuh. Penuh semua jalanan," jelasnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA