Hal ini dikemukakan anggota DPRD Sumatera Utara, Mustofawiyah. Ia mengaku sempat mengecek beberapa SPBU di sepanjang area tersebut.
Seperti dilaporkan
MedanBagus.Com (Senin, 4/12), ia menduga adanya permainan minyak oleh pihak-pihak yang ingin meraih keuntungan. Salah satu modus yang menurutnya harus diusut oleh penegak hukum yakni penjualan kepada kalangan industri.
"Kenapa tiba-tiba menghilang, ada apa? Bisa saja kan mereka (mafia) jual ke industri karena BBM untuk itu kan berbeda. Jadi modusnya pengalihan," katanya yang juga mengaku menerima pengaduan dari masyarakat bahwa kekosongan BBM bersubsidi di sejumlah SPBU terjadi sejak 1 Januari lalu.
Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana menurunkan harga BBM bersubsidi mulai 5 Januari 2016. Penurunan tersebut karena pertimbangan turunnya harga minyak dunia. Untuk Premium turun dari Rp 7.300, menjadi Rp 7.150 per liter Sedangkan harga Solar turun menjadi Rp 5.950 per liter dari harga sebelumnya Rp 6.700 per liter. Di mana perubahan yang akan berlaku mulai 5 Januari (besok), tidak untuk kebutuhan industri
.[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: