Ahok bersikeras membawa serta pegawai Humas DKI yang bertugas merekam seluruh kegiatannya untuk kemudian diunduh ke jejaring Youtube. Namun, begitu pemeriksaan Ahok selesai, mantan Bupati Belitung Timur itu langsung meminta maaf terkait insiden tersebut. Di Gedung BPK RI, ia mengakui bila tindakannya tersebut salah karena melanggar UU dan aturan BPK.
Sayangnya, sikap Ahok langsung beruah 180 derajat. Tak kurang dari 24 jam dari pernyataan maafnya, kini Ahok kembali menuding BPK sebagai lembaga yang tidak mau terbuka kepada publik.
"Kalau memang dia (BPK) mau membersihkan, membuktikan tidak ada sesuatu, kamu pengen nggak waktu tanya jawab itu dibuka saja? Biar seluruh rakyat Indonesia tahu," ujarnya di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (25/11).
Ahok mengklaim bila seluruh rakyat Indonesia sangat menantikan video tanya jawab antara dirinya dan auditor BPK RI. Ia juga berharap masyarakat bisa menilai apakah pertanyaan yang diajukan auditor terlalu tendensius atau tidak.
"Dia (BPK) nggak mau kasih (direkam)," katanya.
Padahal, menurut dia, rekoaman video itu penting agar tidak ada fitnah yang menyebar.
Untuk diketahui, Ahok dipanggil ke BPK terkait pembelian lahan di atas Rumah Sakit Sumber Waras yang diduga merugikan negara lebih dari Rp 191 miliar lebih. Ahok enggan mengikuti perintah yang dikeluarkan BPK untuk membatalkan pembelian lahan tersebut.
"Makanya tadi terjadi ada insiden dari humas berpikir mau direkam. Tapi karena ini dokumen rahasia tidak boleh direkam. Jadi saya masuk, saya sampaikan kami mohon maaf atas kejadian tadi," kata Ahok, Senin (23/11)
.[wid]
BERITA TERKAIT: