Rakyat Muak dengan Janji, Membangun Perbatasan Harus Dengan Tindakan Nyata

Senin, 23 November 2015, 01:46 WIB
Rakyat Muak dengan Janji, Membangun Perbatasan Harus Dengan Tindakan Nyata
benny-david
rmol news logo Pasangan Benny Mamoto dan David Bobihoe (BEDA) semakin mendapat tempat di hati masyarakat Sulawesi Utara terutama setelah debat kandidat  yang digelar di Sutan Raja BallRoom, pada Sabtu (21/11) kemarin.

Karena dalam debat putaran ketiga tersebut, penampilan pasangan BEDA dinilai mengungguli rivalnya Olly Dondokambey-Steven Kandouw dan Maya Rumantir-Glenny Kairupan.

Makanya, meski sempat dizalimi media mainstream, pasangan ini mampu melampui jumlah fans di semua platform media sosial pasangan calon pada hari Minggu (22/11).  Terbukti, pada pukul 12.27 WIB, laman Facebook BEDA 51,2 % melampui engagemenet Olly Dondokambey yang hanya 11.5 %. Kemudian terlihat total pagelike BEDA 16, 665 melampui pagelike Olly 15, 7 sekian.

Popularitas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung Partai Golkar, PKPI dan PKS tersebut meningkat di media sosial khusunya Facebook  karena dinilai memiliki visi misi lebih konkret dan kerjanya nyata sesuatu yang dibutuhkan rakyat Sulut, bukan cuma hebat pidato saja.

Misalnya ketika menjawab soal konsep pembangunan di wilayah perbatasan.
"Tahun 2010 kami melakukan agenda besar melibatkan 1.500 orang termasuk akademisi mengunjungi daerah perbatasan sampai ke Pulau Miangas. Kami melakukan penguatan bagi warga disana. Kami melihat langsung realita kehidupan masyarakat kepulauan," jelas Benny Mamoto, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Minggu malam.

Benny Mamoto menambahkan, membangun daerah perbatasan harus dengan tindakan nyata, menyediakan semua kebutuhan dengan harga normal. Masyarakat daerah perbatasan harus mampu bersaing di era pasar bebas. Dalam konteks kesejahteraan Benny Mamoto secara bernas menjelaskan, pemimpin harus melayani, menghadirkan BBM dengan harga sesuai, mengangkat potensi daerah, perkebunan seperti pala dan lain-lain.

"Pemerintah ke depan harus menjamin pasar dan kestabilan harga. Akses informasi, akses pendidikan, bebas buta aksara. Kita harus kuat menghadapi pasar bebas ASEAN, MEA," tambah pensiunan polisi dengan pangkat inspektur jenderal ini.

Semenatra David Bobihoe yang berpengalaman soal masalah pemerintahan daerah dengan cerdas menjawab pertanyaan dari kandidat OD-SK terkait pengembangan kawasan ekonomi khusus. Menurut David Bobihoe, menciptakan sebuah pemerintahan yang bersih dan efektif harus dari kedalaman hati selain jam terbang keterlibatan dan pemahaman dalam dunia birokrasi juga sangat penting.

"Seringkali kemacetan sebuah program kerja daerah karena ada persoalan birokrasi, dan itu perlu pemimpin berpengalaman yang mengerjakannya," jelas mantan Bupati Gorontalo ini.

Debat kandidat paslon gubernur ditutup dengan clossing statement Benny Mamoto. Mengutip pernyataan ketua Sinode GMIM, Benny mengatakan bahwa pemilihan Gubernur Sulut harus berjalan dengan cara yang berintegritas.

"Pilihan kita pasti berbeda dan itu biasa. Namun, jangan terjebak dengan politik uang karena itu berseberangan dengan firman-firman Tuhan. Politik uang juga berseberangan dengan revolusi mental," tutur Benny Mamoto dengan santun dan simpatik.

Mendengar pernyataan penutup dari Benny Mamoto tersebut, suasana BallRoom bergemuruh, semua pendukungnya histeris. Begitu pula pendukung kandidat yang lain. Tampak pendukung ketiga kandidat senang dengan jawaban jagoannya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA