Warga Banjar Ingin Curhat ke Menteri PDT soal Perusahaan Tambang yang Meresahkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 23 April 2015, 08:18 WIB
rmol news logo . Sejumlah warga Desa Rantau Bakula, Sungai Pinang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu kemarin (22/4) gagal melakukan audiensi dengan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar.

Tokoh masyarakat Banjar, Muhammad mengatakan, kedatangan mereka untuk mengadu nasib warga sekitar yang merasa terganggu dengan adanya penambangan batu bara, yang dibuat tepat di bawah pemukiman warga sejak 2008. Namun demikian, Marwan melalui Staf Khusus Menteri PDT dan Transmigrasi Ahmad Iman, menyatakan kalau atasannya sedang sakit.

"Kami juga sudah menyerahkan semua bukti-bukti ke Kementerian PDT," ucap Muhammad.

Ia menjelaskan, Staf Khusus Menteri PDT berjanji akan menyampaikannya ke Menteri Marwan dan segera ditindaklanjuti.

Lebih lanjut Muhammad mengatakan, tambang tersebut juga mempekerjakan tenaga asing asal China. Hal tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan Menteri Ketenagakerjaan RI, Hanif Dhakiri di Desa Rantau Bakula, Sungai Pinang, Kabupaten Banjar pada Maret lalu.

"Dampak dari tambang itu, air menjadi keruh dan mengeluarkan suara bising yang jelas sangat menganggu warga," pungkasnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA