Kepala Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Pengawasan Mutu Dan Sertifikasi Benih Dinas Perkebunan Pemprov Sulteng, Rizal Budjang menyatakan keberhasilan pihaknya dalam mengembangkan tanaman perkebunan kakao sejak digulirkan program Gerakan Nasional (Gernas) rehabilitasi tanaman kakao pada tahun 2009-2013.
Menurutnya, keberhasilan kegiatan rehabilitas tanaman perkebunan kakao itu dengan cara sambung samping dari sisi pembenihan dapat dilihat bahwa entres yang telah disambung dapat digunakan untuk kegiatan rehabilitasi tahun berikutnya. Dan ini terbukti jumlah entres dari tahun ke tahun semakin banyak.
"Pengembangan tanaman kakao di Sulteng berhasil melalui program Gernas, dan inilah yang membuat daerah kami salah satu sentra produksi kakao dan kualitasnya juga cukup tinggi untuk diekspor," ujar Rizal kepada Kantor Berita Politik
RMOL lewat pesan singkatnya, Kamis (18/12).
Jelas dia, daerah yang berhasil mengembangkan tanaman perkebunan kakao melalui program Gernas mencapai di atas 90 persen itu tersebar di beberapa kabupaten di Sulteng. "Saya melihat bahwa tanaman perkebunan kakao melalui program Gernas di ToliToli, Banggai dan Sigi cukup berhasil," imbuh Rizal.
Keberhasilan tanaman perkebunan kakao di Sulteng ini, lanjut Rizal, juga dilontarkan Direktur Tanaman Rempah Penyegar Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Azwar Azis saat berkunjung ke Palu belum lama ini.
Bahkan Gubernur Sulteng, Longki Djanggola juga mengakui keberhasilan tanaman perkebunan kakao melalui program Gernas itulah membuat Provinsi Sulteng akan menerima program kelanjutan tanaman perkebunan kakao pada tahun 2015 selama tiga atau lima tahun, bersama tiga Provinsi lain di Sulawesi yakni, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat dengan kucuran dana dari APBN Tahun 2015 sebesar Rp 5,5 triliun.
[rus]
BERITA TERKAIT: