"Sumpah Pemuda hanya satu yang masih konsisten kita pakainya, yaitu menggunakan bahasa yang satu," katanya usai menerima Pemuda Award: Satukan Indonesia persembahan
RMOL yang digelar di Museum Nasional, Jakarta, Jumat malam (31/10).
Menurut Saleh, dari tiga butir Sumpah Pemuda, dua lainnya sulit diterapkan dalam kehidupan yang berkeadilan. Berkaca dari banyaknya warga negara Indonesia yang justru merasa terasing di Tanah Air-nya sendiri.
Apalagi, dalam hal tumpah darah kehidupan berbangsa yang berkait erat dengan sikap nasionalisme membela negaranya.
"Kalau Tanah Air ada distansiasi pemahaman, Tanah Air bukan milik bersama. Banyak rakyat sejengkal tanah saja tidak punya, anehnya ada segelinitir orang sampai dua juta hektare tanahnya," jelas Saleh yang juga ketua Komisi VIII DPR.
[why]
BERITA TERKAIT: