Seperti diketahui, Sungai Kali Pelus adalah salah satu sungai yang berhulu di Gunung Slamet yang beberapa waktu lalu mengalami erupsi.
Kukuh Prasetyo, warga setempat mengaku khawatir dengan kemungkinan bahaya banjir lahar dingin. Berkaca dari letusan gunung api lainnya di Indonesia, letusan selalu diiringi dengan banjir lahar dingin jika ada hujan di puncak gunung.
“Gunung Merapi sampai berbulan-bulan selalu banjir lahar dingin setelah meletus. Saya khawatir ini juga terjadi di Sungai Kali Pelus,†katanya, Rabu (29/10).
Kekhawatiran bertambah karena ada juga pesan pendek (SMS) yang beredar di tengah masyarakat yang mengimbau agar warga mewaspadai banjir lahar dingin yang akan terjadi di wilayah kaki Gunung Slamet, termasuk Purwokerto dan Sokaraja.
“Ada tetangga yang mendapat peringatan bahaya banjir lahar dingin Gunung Slamet,†ujarnya.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Sudrajat menepis kekhawatiran warga. Menurut dia kemungkinan banjir lahar dingin dari Gunung Slamet tetap ada. Namun tidak sampai membahayakan jiwa.
“Volume material vulkanik yang dikeluarkan Gunung Slamet tidak begitu besar sehingga tidak sampai membahayakan,†jelas Sudrajat.
Material yang dikeluarkan Gunung Slamet menurut Sudrajat tidak seberapa dibandingkan dengan material yang dikeluarkan oleh Gunung Merapi dan Kelud saat erupsi.
“Abu tetap akan terbawa arus, tetapi paling hanya berwarna putih. Jangan membayangkan ‘mud flow’ besar seperti yang terjadi pasca erupsi Gunung Merapi,†tegasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: