"Kemungkinan disebabkan panen serempak di pesisir selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta," ujar Ngadiman, petani di Desa Widarapayung, Cilacap, Senin (20/10).
Ngadiman mengatakan, beberapa sentra semangka yang diprakirakan masuk musim panen Oktober ini adalah pesisir Cilacap, Kebumen, Purworejo, hingga Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.
Akibat panen yang hampir bersamaan tersebut, semangka di pasaran membludak. Akibatnya harga buah yang mengandung banyak air ini menurun drastis.
Di tingkat petani, semangka dibeli dengan harga Rp 1200 per kilogram untuk grade A. Padahal harga normalnya berkisar Rp 1.600 hingga Rp 1.800 per kilogram.
"Yang menyedihkan semangka kelas B, hanya dihargai Rp 600 per kilogram. Padahal yang membedakan hanya besar dan kecilnya saja," jelasnya.
Dijelaskan Ngadiman, kriteria semangka grade A antara lain harus berbobot empat kilogram ke atas, berbentuk sempurna, tingkat kematangan optimal, dan tidak cacat.
"Di luar itu masuk grade B, atau semangka murah," ujarnya.
Kendati harga murah, petani tetap bergembira kerena berhasil panen melimpah. Sebab, periode sebelumnya mereka gagal panen sehingga mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
[wid]
BERITA TERKAIT: